Great Adventure Of South Africa #5

Tak terasa, petualanganku di South Afrika sudah memasuki hari ke-5. petualangan yang tidak terbayangkan sebelumnya dan takkan terbeli dengan apapun walo dengan uang seratus rupiah jaman kecilku dulu yang jika dibelikan permen akan mendapat empat buah permen (hahaha..ngelantur).

Ok..dari hotel Oudtshroon di kota Oudtshroon tentunya, rutinitas seperti biasa sebelum mengawali aktivitas pagi yang masih tetap dingin, saya dan team sarapan pagi. karena di hotel kami hanya semalam untuk singgah maka kita harus check Out dari hotel. Setelah semalam saya bersama Maman dan Irfan mendapat kamar yang kami dapati berantakan belum dibereskan karena barusan ditinggal check-out oleh orang lain. Dengan gusar M Novi sang pawang kami complain pada pihak hotel dan akhirnya kami mendapat kamar lain dan juga mendapat sajian permintaan maaf atas kesalahan pihak hotel. Namun sayang di sajian itu ada sosis “daging babi” yang sudah disantap setengah potong oleh Irfan dan dinyatakan nikmat *hehe*, namun yang lebih anehnya lagi di sajian itu ada kue pastel isi sayur dengan saosnya (ini kan kue Indo!! Untung aja saosnya bukan cabe ijo,kl cabe ijo kan akan makin menguatkan alibi kalo itu kue Indo)…

Well…hari ini, kunjungan pertama kami menuju ke sebuah gua di antah berantah *lupa namanya* perjalanan kami tempuh kurang lebih selama 2 jam, nama gua ini adalah Cango Cave. Sebuah gua yang telah berusia ribuan taon, yang pernah ditempati orang-orang purba dan berisikan stalaktit dan stalakmit yang bertemu membentuk sebuah pancang yang megah, layaknya pertemuan dua kekasih yang sangat lama dalam penantian untuk dapat bersatu karena stalaktit dan stalakmit ini membutuhkan waktu ratusan tahun untuk bisa bersatu. Paket kunjungan yang kami ambil adalah standard tour dengan hanya berkeliling setengah gua, karena jika mengambil Adventure Tour kita akan menjelajahi tour sampai akhir dan juga ada kegiatan climbingnya.

Cango Cave

Dengan tenang dan sabar sang guide lokal cave menerangkan tentang sejarah dan keadaan gua, yang hanya didengarkan oleh rombongan keluarga namun kami yang muda-muda (tsahh, muda) para bujang sangat tidak sabar dalam hal berfoto-foto, sehingga bagi kami guide cave layaknya penjual kancang yang di acuhkan ketika menawarkan dagangannya. Kami hanya menggubrisnya ketika dia menegur ketika kami berfoto liar di gua

‘Sorry, no climb pleace…!’

Namun ketika dia berjalan kembali menerangkan tentang gua, “ke-liar-an” kami para pemuda berlanjut dengan panjat sana sini. hihihi

Salah satu dari keliaran maman di daerah terlarang (saya tak dipublish karena lebih narciss)

Aanywaay...setelah dari gua dan singgah sebentar untuk kembali berbelanja souvenir perjalanan dilanjutkan menuju kota Knysna sebuah kota yang Indah. Sampai di kota ini karena perjalanan yang ditempuh dari gua cukup jauh, maka kami tiba tepat saat makan siang. Dan sekali lagi…seperti biasa, kami makan di China Resto (demi mencari sesuap nasi yang seperti emas di kampung orang)

Setelah makan siang, acaranya adalah acara bebas alias Shopping keliling kota dan akan bertemu di satu meeting point dengan jam yang telah ditentukan. Owh no… i hate this… secara kantong makin menipis, maka kegiatanku hanya putar-putar sekitar wilayah kota sambil ngelap aer liur yang menetes melihat barang yang ingin dibeli namun apa daya kantong tak sampai *hiks*, inti sebenarnya sih saya kurang senang belanja, untung saja ada teman yang juga kagak seneng belanja,dialah si Irfan, hmm..tepatnya si kalo Irfan bukan g senang belanja, tapi g tau mau belanja apa.. karena anak ini orang yang kami juluki jutawan dengan kantongnya yang tebal.hahaha

Sekedar muter-muter tak jelas di kota Knysna

Akhirnya memutuskan kongkow di cafe wat minum segelas cappucino… letak kafe yang stategis karena merupakan meeting point kami. Dengan payung tenda di luar cafe, disebuah trotoar khusus untuk tenda cafe… saya menyeruput cappucino sambil melihat hilir mudik pejalan kaki yang sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing (berasa di luar negri uey…hihi???).

ampe nambah dua gelas biar g di usir dari cafe *pletak*

Sampai tiba waktu berbelanja habis, semua manusia naek ke bus dengan tentengan belanjanya masing-masing. Perjalanan kita lanjutkan menuju sebuah dermaga yang indah untuk nantinya naik kapal untuk berkeliling di sekitar lagoon. Lagoon adalah sebuah laut kecil yang terletak ataupun terapit oleh tanjung yang membatasinya.

Ketika tiba, wow terus terang saya sangat terpukau dengan suasana dan pemandangannya..begitu indah. Sebelum naik kapal untuk berkeliling laggon kembali Mba Novi memberikan waktu kepada kami untuk berbelanja di sekitar dermaga. Awesome…saat memasuki dermaga terpampang bangunan indah di sekitar dermaga tempat orang menghabiskan waktu untuk bersantai menikmati pemandangan, juga terdapat restoran dan tempat-tempat makan lainnya, di areal belakangnya mirip suatu tempat di Venesia yaitu sungai-sungai kecil yang membatasi masing-masing bangunan.

Areal pintu masuk dan sekitar deramaga Laggon

Setelah Vincent membelikan kami tiket, semua team naik ke dek kapal paling atas dengan tempat yang telah reserved. Diatas kapal dengan suasana yang nyaman. Ditengah-tengah bagian kapal ada sebuah bar kecil untuk para tamu memesan makanan ataupun minuman, dan tatanan meja-meja kecil yang bertaplakkan alas berwarna merah yang tertata rapi di badan kapal yang menyerupai desain restoran ataupun bar.

Saat sebelum naik kapal dan suasana di dalam kapal Jhon Been

Tak berapa lama setelah penumpang penuh, kapal dengan nama Jhon Been pun berjalan.. melihat ke luar pemandangan sekitar lagoon. Deretan rumah-rumah di sekitar lagon terlihat indah karena terhiasi oleh indahnya lagoon dengan airnya yang biru, perumahan-perumahan para konglomerat di bibir pantai dengan sarananya yang lengkap.

Waktupun semakin sore…suasana senja terasa dengan sinar jingga sang mentari yang mulai bertaut menjauh ke tempatnya terbenam perlahan menghilang ke balik-balik bukit. Momen yang luar biasa..ketika mentari dengan cahaya jingga, dn orangenya menerpa air laut dan memantulkan cahaya kemilau, serta hiasan awan-awan kecil yang tersebar dilangit luas nan biru..burung-burung yang mulai pulang ke peraduannya secara bergerombol membuat suasana di sore itu begitu berkesan. Syukur atas nikmat Allah…..

Sunset mulai menguasai hari ketika ku kan berlabuh

Tak ku biarkan moment ini lepas, maka kamera pun beraksi untuk hunting moment sunset di Laggon Knysna….setelah kapal merapat ke dermaga..moment sunset ini mencapai puncak keindahannya. Tanpa basa basi, setelah semua peserta masuk ke restoran dekat dermaga untuk makan malam, saya sempatkan sebentar untuk hunting sunset.

Puncak Keindahan sunset oleh karya Sang Maha Karya

Tak terasa, hari inipun berlalu…setelah makan malam semua peserta tour harus beristirahat. Kali ini kami tinggal di sebuah hotel di Kysna yang ternyata letaknya di depan Restoran China tempat makan siang kami tadi. Suasana hati hari ini begitu tentram di dera cinta oleh sunset di Kota Knysna...*sighs*


<!–[if !mso]> <! st1\:*{behavior:url(#ieooui) } –>

<!–[if !mso]> <! st1\:*{behavior:url(#ieooui) } –>

8 thoughts on “Great Adventure Of South Africa #5”

  1. Akhirnya publish juga episode 4 n 5 van. hehe.

    Ya iya lah gak kebeli petualanganmu van. soalnya pake duit 100 rupiah. hahaha.

    Mantap tuh cave-nya. yg lain juga gak kalah mantapnya… pengeeen! hikz.

    jangan salah yur…duit langka tu mahal harganya loh! hehehe. saya si jatuh cintanya di Lagoon. fiuhh

  2. aq belum no 2-4. gpp lah. sampe seri berapa mas? mending aq ke kos aja minta diceritain langsung, heheh
    eh oleh-olehnya blm q ambil. Masih sama dani ya?..

    Oleh2nya masih ada sama saya dan belum menyempatkan diri ke atas. maap yo

  3. sunseeeeet,…..

    i’ll love it.

    pa lagi kalo bisa di Lagoon Knysna,…..

    minum cappucino, bercengkrama, menikmati suasana sunset,….

    wah,….wah….wah,…

    seandainya bisa menghentikan waktu pada saat itu.

    huhuhu

    i want that time.

Leave a reply to olipe Cancel reply